Thursday, May 6, 2010

Keberanian Mengubah Hidup


Jutaan orang merasa lelah dengan kehidupannya sekarang. Mereka bosan, merasa bebannya terlalu berat, merasa malang karena harus bernasib buruk, dan seterusnya. Akhirnya, mereka menyalahkan nasib. Padahal, nasib berada di tangan mereka sendiri.

Dari jutaan orang yang bisan dengan kehidupannya, hanya segelintir saja yang berani mengubah hidupnya. Tung Desem Waringin adalah salah satunya. Dia meninggalkan karier bagus di bidang perbankan dan merintis karir sendiri di bidang yang disukainya. Dan dia berhasil!.

Semua orang memiliki bakat. Tapi segudang alasan membuat orang enggan mengembangkan bakatnya. Padahal, bakat sangat berpotensi mengubah hidup kita menjadi lebih baik.

Mengapa orang enggan hidup bertumpu total pada bakatnya? menurut Zig Ziglar, seorang mativator ternama, ada empat alasan utama, mengapa orang enggan untuk mengembangkan bakatnya :

1. Menyangkal bahwa dirinya memiliki bakat. Dengan demikian mereka sudah merasa bisa dan tidak perlu lagi mengembangkan bakatnya.

2. Menunda-nunda. Mereka berfikir akan mengembangkannya nanti, besok, atau entah kapan. Sembilan puluh persen diantaranya sama sekali tidak di wujudkan. Problem ini sesuai dengan rangkaian kata-kata dari Anonim :
Banyak hal yang bisa diselesaikan dalam satu hari. Sayangnya, hari itu kita perlakukan sebagai hari besok.

3. Rasa Takut. Mereka takut gagal, dan memutuskan untuk mencari jalan aman dari pada harus mengembangkan bakatnya.

4. Tidak mau bertanggung jawab. Mereka selalu berasumsi, orang lainlah atau keadaanlah yang salah.

Mari kita mengingat saat pertama kali bekerja. Mungkin pada pertama kali kerja kita sudah mulai berfikir tidak bisa melakukannya. Tetapi karena keadaan, kita pun terpaksa melakukannya, dan kemudian terbiasa, dan kita akan berfikir kenapa tidak melakukannya dari awal??. Hal ini persis kita alami pada saat kita belajar naik sepeda. Ketika itu, kita merasa tidak mampu untuk mengendari alat yang hanya di topang oleh dua roda dan tidak memiliki keseimbangan. Tetapi karena kita yakin dan harus bisa mengendarai sepeda, maka kita akan terus berusaha bersepeda walaupun akan jatuh berkali-kali.

No comments:

Post a Comment