Monday, December 24, 2012

Belajar Tidak Hanya dari Sekolah

Sekolah (katanya) tempat kita belajar
"Belajar itu dimulai dari pas kita dalam buaian sampai kita masuk ke liang lahat (kubur)". Itulah sebuah statement yang sering diutarakan para penyeru kebenaran mengenai esensi dan pentingnya dari belajar.

Esensi Belajar

Kenapa sih kita harus belajar? Karena dengan belajar kita akan mengetaui hal yang sebelumnya tidak kita ketahui, memamhami hal yang sebelumnya tidak kita pahami, dan mengamalkan hal yang sebelumnya tidak amalkan. Dengan belajar pula Allah akan meninggikan derajat seseorang. Ada suatu hadist mengatakan ketika seseorang meninggalkan rumah dengan niat untuk menimba ilmu (baca: belajar), maka ikan-ikan yang ada di laut dan malaikat akan senantiasa mendoakan seseorang tersebut agar mendapat berkah dari ilmunya dan agar di tinggikan derajatnya. Luar Biasa bukan Esensi dari Belajar tersebut? :)

Belajar = Mengisi Pikiran = Upgrade Knowledge
Pernah denger orang yang pikirannya kosong itu gampang kesambet? maksudnya orang yang pikirannya kosong itu dapat dikalahkan dengan orang yang pikirannya berisi. Orang yang pikiran yang lemah dapat dengan mudah dikalahkan dengan pikiran yang kuat. Pikiran yang ragu-ragu akan dikalahkan dengan pikiran yang Yakin. (Paragraf ini diambil dari buku 7 Keajaiban Rezeki)

Sistem Belajar Zaman Sekarang
Nah setelah orang-orang mengetahui apa itu esensi dari belajar dan pentingnya belajar, maka pemerintah pun mulai membuka lembaga-lembaga pendidikan yang bersifat formal untuk memenuhi permintaan masyarakat akan kebutuhan belajar. Alhasil, berdirilah sekolah-sekolah dan kampus-kampus yang (katanya) siap mencetak para generasi terpelajar dengan kurikulum (kiri) yang sudah ditentukan. Mulailah masyarakat mewajibkan anak-anaknya untuk ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus (yang katanya) untuk belajar. Sehingga sekarang (hampir) semua orang pasti pernah menempuh pendidikan formal.

Paradigma Dunia Pendidikan
Berpuluh-puluh tahun di doktrin seperti itu, sebagian besar orang sekarang berpikir bahwasanya sekolah atau kampus merupakan (satu-satunya) tempat belajar. Bahwa sekolah atau kampus itulah tempat belajar yang terbaik. Dengan kurikulum yang sudah disusun sedemikian rupa oleh pemerintah, sistem pendidikan yang terintergrasi, dan mencetak hasil lulusan yang siap bekerja membuat orang men-tunggal-kan sekolah atau kampus sebagai tempat belajar

Itu keliru! Padahal jika kita hanya berpikir sekolah atau kampus sebagai satu-satunya tempat belajar itu terlalu sempit. Masih banyak tempat belajar di luar yang bisa menguprgade ilmu kita. Masih banyak hal-hal yang belum kita ketahui dan kita pahami di luar sana. Masih banyak yang masih kita tidak tahu jika kita hanya membatasi sekolah atau kampus sebagai satu-satunya tempat belajar.

Jika benar sekolah dan kampus satu-satunya tempat untuk belajar, mengapa sebagian orang besar tidak berasal dari kampus? Mereka lebih banyak berasal dari luar sekolah, berasal dari penjara, berasal dari garasi, berasal dari kediaman yang tidak layak,  berasal dari pondok-pondok dan masjid, dan berasal dari zona yang tidak nyaman.
  

Transformasi Pendidikan 
Sudah, sudah cukup kita bahas paradigma  pendidikan yang (sampai) saat ini masih di derita di Indonesia. Sekarang tugas kita adalah open minded terhadap hal-hal baru yang boleh jadi itu bisa menjadi sarana belajar kita. Karena sesungguhnya kita di perintahkan oleh-Nya untuk tidak hanya mempelajari hal-hal yang terlihat, tetapi kita juga harus mempelajari hal-hal yang tidak terlihat yang ada disekitar kita. (mengenai hal ini akan saya bahas lengkap di artikel selanjutnya yang insyaAllah berjudul Adz-dzauq fauqol 'ilm' / kepekaan diatas ilmu).

Point terpenting yang saya ingin utarakan disini adalah bahwa kalau kita harus membuka pikiran kita, bahwasanya belajar itu tidak hanya dari sekolah atau kampus. Banyak hal-hal yang lebih berharga yang bisa kita dapatkan di luar sekolah.

1. Belajar dari Pengalaman
Seperti pengalaman, bukankah sering kita dengar bahwa experience is the best teacher? pengalaman adalah guru yang terbaik. Menurut saya pengalaman adalah hal bergarga yang harus kita sabet sebanyak-banyaknya pada saat kita sedini mungkin. Karena harapannya ketika kita sudah dewasa nanti kita sudah mempunyai bekal untuk melanjutkan perjuangan hidup ini, karena pada saat kecil kita sudah membabat semua kegagalan kita dari setiap pengalaman yang ada.

2. Belajar dari Organisasi
Organisasi adalah salah satu sarana terbaik untuk kita belajar. Dengan organisasi kita dapat lebih mengetahui banyak hal, menemui orang-orang dengan karakteristik yang berbeda-beda, menemui masalah-masalah, merasakan suka duka dalam suatu kepengurusan, dan masih banyak yang lain. Percaya deh, pada saat Anda masuk suatu organisasi (yang baik) dan menjadi salah satu pengurusnya, mental dan jiwa kepemimpinan, keberanian, rasa tanggung jawab, dan intergritas Anda akan di paksa untuk keluar dan berkembang. Melalu alur-alur dan tahapan-tahapan organisasi Anda akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih matang. Matang dari teman-teman disekitar Anda, matang dari segi emosional, dan matang dalam menyikapi permasalahn hidup. Waktu Anda akan Anda gunakan untuk terus meupgrade potensi yang Anda miliki. Tidak pernah terlintas ada waktu untuk ber leha-leha atau bersantai-santai.

3. Belajar dan Buku
Bacalah sebanyak mungkin buku (positif) yang ada. karena sejatinya buku adalah jendela dunia, gudang ilmu, windows to the world. Jadi fokus Anda tidak hanya pada buku-buku pelajaran dan buku kuliah, coba baca buku-buku pengembangan diri dan motivasi. Targetkan berapa banyak buku yang akan Anda baca dalam sebulan. Saran saya minimal sebulan sekali Anda membaca habis satu buku. Jika 1 tahun ada 12 bulan, maka insyaAllah Anda sudah habis membaca 12 buku. dan dalam waktu 5 tahun saja, Anda sudah membaca 60 judul buku. WOW! Berapa banyak ilmu yang sudah Anda dapat saat itu? :)

4. Belajar dari Orang Lain
Di dalam kehidupan, mungkin Anda menemukan beberapa sosok-sosok hebat yang kemudian menginspirasi Anda. Apakah itu keluarga, teman, senior, ataukah orang lain. Pelajari setiap kebiasaan-kebiasaan mereka, aktivitas-aktivitas apa saja yang mereka lakukan, buku-buku apa saja yang mereka baca, dan pergaulan seperti apa yang mereka miliki. InsyaAllah dengan mempelajari kondisi mereka, Anda akan mendapat ilmu dan pembelajaran keteladanan yang outputnya Anda akan menjadi sosok yang sama atau lebih menginspirasi dari mereka. Belajar dari orang lain itu juga termasuk belajar kan? :)


Itulah mungkin sedikit ilmu yang dapat saya share untuk teman-teman (khususnya pembaca setia blog ini) bahwasanya kita sering-sering membagaikan ilmu kita harapannya ilmu kita pun akan bertambah. Semoga tuilisan ini dapat menginspirasi teman-teman untuk membuka pikiran bahwa belajar itu bisa dari mana saja.


Keep in touch with me @ElmoJuanara
Signature



Elmo Juanara
(www.ElmoJuanara.com)





No comments:

Post a Comment