Thursday, December 13, 2012

Cara Melejitkan Potensi Diri

Walking on the rope
Di jum'at pagi yang barokah ini insyaAllah saya akan coba menulis satu tips tentang bagaimana cara melejitkan potensi diri kita yaitu dengan cara menjadikan orang lain batu asah kita.

Apakah itu potensi diri?

Potensi diri merupkan kelebihan dan anugerah yang Allah berikan kepada kita sejak lahir maupun ketika hidup. Menurut saya potensi diri merupakan sebuah tenaga dalam yang akan muncul ketika ada suatu gesekan atau momentum yang terjadi.

Bagaimana cara melejitkan potensi diri?

Seperti yang kita ketahui manusia itu memiliki kelebihannya masing-masing. Entah itu di bidang akademik maupun non akademik. Tidak menutup kemungkinan orang yang akademiknya biasa-biasa saja bisa lebih sukses dari pada orang yang akademiknya bagus. begitupun sebaliknya.

Setiap manusia mempunyai kelebihannya masing-masing. hanya saja, diri kita masih belum mampu men discover kelebihan atau skill yang kita miliki untuk melejitkan potensi-potensi yang ada di dalam diri kita. Untuk lebih mudahnya saya akan berikan studi kasus di bawah ini :

Si Fulan sangat gemar dan memiliki interest yang tinggi kepada bahasa Inggris. dari kecil, ia senang sekali dengan yang namanya Inggris. Beranjak dewasa si Fulan tersebut terus mengasah kemampuan Inggrisnya sampai-sampai ia masuk di sebuah komunitas bahasa Inggris.

Di komunitas tersebut bertambahlah minatnya terhadap bahasa Inggris. Dan progress perkembangan Inggrisnya semakin baik, bahkan menjadi salah satu yang terbaik. Tetapi pada suatu kesempatan teman sebayanya (yang juga di komunitas tersebut) memiliki kemampuan Inggris di atas si Fulan tersebut. Dengan saya iri si Fulan merasa terkalahkan atau tersaingi oleh temannya itu.

Biasanya untuk lomba-lomba dan acara-acara yang di adakan oleh komunitas tersebut, si Fulan di minta tampil sebagai perwakilan dari komunitas tersebut. Tetapi karena melihat potensi baru yang lebih baik (dari si Fulan), teman sebayanya itulah yang di jadikan perwakilan untuk lomba membawa nama komunitas, bukan si Fulan.

Si Fulan yang memiliki interst yang tinggi kepada Inggris dan tidak terpilih menjadi perwakilan lomba mulai berpikir. Melihat situasi tersebut, bukannya malah down, tetapi dia malah menjadikan temannya itu sebagai batu asahan (pecutan) untuk dirinya sendiri, mencoba memotivasi dirinya sendiri untuk selalu berkembang dan terus berkembang dari dirinya yang sekarang.

Mulai dari situ, si Fulan terus belajar dan berlatih mengembangkan Inggrisnya. Alhasil pada tahun kedua dia di organisasi tersebut, prestasi-prestasi yang di raihnya luar biasa. Ia mewakili komunitasnya dalam lomba Inggris tingkat nasional, menjadi ketua di komunitas tersebut, skor TOEFL mencapai 600an, dll.

Lejitkan potensimu!
Sahabat, melihat cerita tersebut, apakah ada kemiripan diantara kehidupan kita? boleh jadi kita memiliki potensi diri yang luar biasa. tetapi kita masih belum mengetahui cara melijitkan potensi diri kita tersebut. Berdasarkan kisah atas dapat kita simpulkan bahwa untuk dapat melejitkan suatu potensi diri kita, kita harus memiliki batu asah kita  (yaitu manusia) yang sebidang dengan kita, sehingga kita dapat memiliki rasa koleris dan kehausan untuk selalu berprestasi dari mereka.

Itulah konsep "manusia batu asahnya itu manusia sendiri", konsep yang digunakan oleh orang-orang hebat untuk melejitkan secara 'paksa' potensi dirinya. Konsep yang tidak saling menyikut teman kita, tetapi menjadikan teman kita sebagai motivasi dalam diri kita untuk selalu berprestasi. Dan ingat prestasi itu bukan hanya di bidang akademik, tetapi berprestasilah dimana saja selama itu membuahkan hasil yang positif. Salam Young Entrepreneur :D


Keep in touch with me @ElmoJuanara
Signature



Elmo Juanara
(www.ElmoJuanara.com) 

No comments:

Post a Comment