Tuesday, July 9, 2019

#LifeJourney 05: AKAR PERMASALAHAN

Rakernas MITI KM 2019

Tulisan kali ini berawal dari tugas Kulsap ODOJ MJR yang diminta oleh comin. Kebetulan sebelumnya habis melaksanakan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) MITI KM dan yang menjadi narasumber salah satunya adalah Sensei Edi Sukur, maka sesuai permintaan tulsian kali ini coba mengulas materi tersebut. Tentu dengan penangkapan, perspektif, dan interpretasi saya pribadi. Mohon maaf jika masih banyak yang kurang sesuai.

Tema materi yang disampaikan oleh sensei yaitu Think Global, Act Local. Tentang Think Global, kita berbicara tentang apa yang terjadi secara makro pada lingkup global. Kondisi global tentu akan mempengaruhi kondisi lokal kita. Oleh sebab itu, mengetahui kondisi global adalah salah satu cara untuk dapat menemukan rencana aksi yang kita lakukan oleh perbaikan lokal kita.

Beberapa pergerakan global yang disampaikan:

1. Geopolitical Movement
Kondisi geopolitik saat ini menggambarkan munculnya negara superpower selain Amerika, yaitu Cina. Dengan muncul dan berkembangnya Cina saat ini, membuat beberapa negara Asia lainnya cenderung khawatir terlibas. Oleh karena itu dibuatkan kawasan kemitraan ekonomi di Asia atau Asean. Sebagai contoh, dibuatnya Perjanjian Dagang  RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) Asia atau yang biasa disebut Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional yang terdiri atas Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru. Blok RCEP ini merupakan blok ekonomi terbesar di dunia (Najib, 2017) yang mengcover hampir separuh ekonomi dunia.

Selain itu, pergerakan geopolitik seperti yang ada di Hongkong baru-baru ini menghasilkan sebuah pembelajaran, tentang sebuah kebebasan dari sebuah negara yang tidak ingin diatur oleh negara lain.

2. Economic Movement
Secara tidak sadar, pergerakan politik global akan berdampak secara langsung kepada kondisi ekonomi negeri kita. Seperti contoh beberapa krisis moneter yang terjadi pada waktu lalu, memberikan dampak negatif pada ekonomi Indonesia.

Saat ini, isu geopolitik yang sedang hangat yaitu perang dagang antara Amerika dengan Cina. Perang dagang antar kedua negara ini sedikit banyak membuka ancaman bagi negara-negara lainnya, tetapi juga membuka celah bagi negara lain untuk mengambil kesempatan pada kondisi ini. Seperti misalnya, masih ada beberapa negara yang masih bisa mengekspor barangnya ke negara-negara tersebut, seperti Thailand dan Vietnam.

3. Tehcnology Movement
Pergerakan teknologi yang semakin maju tentu perlu masuk dalam perhitungan kita. Seperti salah satu teknologi yang ditemukan, dapat menurunan kwh listrik menjadi 1 rupiah/kwh. Secara ekonomi memang masuk menjadi ekonomis, tetapi secara kemaslahatan untuk stabilitas negara ini cenderung membuat negara tidak stabil, dapat dibayangkan bagaimana investasi PLN terhadap listrik di Indonesia bisa hancur seketika jika tiba-tiba harga listrik jadi murah sekali.

Sebuah renungan

Jika di fikir-fikir, semua yang terjadi di dunia ini-selain karena kehendak Allah, tentu juga karena atas keinginan/nafsu para manusia untuk merasa ingin merasa bebas dan berkhendak mengelola bumi ini.

Dasar dari semua itu ialah hawa nafsu. Saya sering kemudian berfikir, apa yang membuat negara-negara lain kemudian menindas dan menjajah negara lainnya? sehingga munculnya peperangan dan pertumpahan darah? jawabannya yaitu hawa nafsu dan obsesi yang kuat

Sifat ingin menguasai lebih dengan cara apapun, termasuk cara yang akan merugikan sebagian besar manusia akan terus ditempuh demi memenuhi ambisinya. Dengan hal ini kita semakin di ingatkan, tentang janji iblis yang akan terus menggoda umat manusia sampai datangnya hari kiamat.

Selain itu, akar permasalahan dari ini semua terangkum dalam satu kata kunci lainnya yaitu keserakahan. Yup, menurut saya keserakahan menjadi faktor penting dari akar permasalahan yang ada di dunia ini.

Keserakahan akan membuat sebuah negara yang sudah makmur untuk terus maju dan kadang berakhir dengan perbuatan dzolim pada negara lainnya. Perampasan sumber daya alam, penguasaan struktur pemerintahan, kebijakan yang tidak memprioritaskan rakyat kecil, itu semata-mata semua diraih hanya demi keserakahan.

Jadi, kalau diingat-ingat kita, sebagai manusia, sebenarnya sedang hidup dengan masalah yang itu-itu saja. Masalah yang dari dulu sudah terjadi, dan kita sedang menghadapi itu kembali. Masalahnya sama, hanya packagingnya yang berbeda. Apa masalah itu? ya manusia selalu di uji oleh tiga ujian, Harta, Tahta, dan Wanita.

Oleh karenanya, mencari cara untuk memperbaiki negara ini sambil tetap terus mendekatkan diri kepada Allah -agar dijauhkan dari fitnah-fitnah tersebut- adalah cara terbaik menghasilkan khalifah yang akan mengelola bumi ini.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.” (QS.2: 30)

Allahualam..